Foto: suaramerdeka.com / Setyo Wiyono
suaramerdeka.com -
Tujuh medali emas, dua perak dan sembilan perunggu digenggam para
karateka Solo dalam Kejurprov Karate Jateng 2016 di GOR Patriot
Watugong, Semarang, Kamis-Sabtu (29-31/12). Raihan tersebut membawa tim
Federasi Olahraga Karatedo Indonesia (Forki) Kota Bengawan menempati
peringkat tiga pengumpul medali terbanyak pada ajang tutup tahun 2016
itu.
“Meski hanya berada di peringkat ketiga, tetapi kami hanya kalah
perolehan medali perak dari peringkat kedua Forki Jepara, serta terpaut
sekeping medali emas dari koleksi juara umum Kota Semarang,’’ kata Ketua
II (Bidang Pembinaan Prestasi) Pengkot Forki Solo, Ibnu Salimi, Minggu
(1/1).
Tim tuan rumah Kota Semarang menjadi juara umum dengan raihan delapan
medali emas, enam perak dan enam perunggu. Kontingen tersebut
menurunkan sekitar 50 atlet. Adapun Forki Jepara yang menurunkan lebih
kurang 40 atlet, mengemas tujuh emas, tujuh perak dan sembilan perunggu.
“Tim kami lebih kecil, hanya menurunkan 23 atlet, tapi mampu
menghasilkan tujuh emas. Artinya, kekuatan atlet-atlet kami juga mampu
menyaingi Jepara dan Semarang,” tandas Salimi.
Pelatih Pengkot Forki Solo, Surya Panca menyebut prestasi anak-anak
asuhnya cukup memuaskan. Menurutnya, enam emas timnya diraih dari arena
pertarungan atau kumite, sedangkan sekeping lainnya dari kategori kata.
Medali emas kumite digenggam Nandana Putra dari kelas -30 kg usia
dini putra, Alvito (-63 kga kadet putra), Rizal Eka (-70 kg kadet
putra). Selanjutnya, Getta Syafada (-70 kg kadet putra), Ngalim Amriyadi
(-65 kg senior putra) dan Arif Akbar (-60 kg senior putra). “Medali
emas kata beregu prapemula putri direbut trio Vena, Frida dan Arin,”
ungkap Panca.
Dia mengambahkan, tak seluruh karateka terbaik Solo bertarung di
Semarang. Jika jumlah kekuatan kontingen Kota Bengawan lebih banyak,
maka bisa jadi Kota Bengawan merebut gelar juara umum.
(Setyo Wiyono / CN26)
0 komentar:
Posting Komentar