Sejumlah 112 Karateka sabuk Coklat INKAI mengikuti Ujian Penurunan Kyu untuk persiapan mengikuti Ujian DAN tahun 2017.
SEJARAH KARATE
Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.
Ketua MA Sandang Sabuk Hitam Karate
Ketua MA M Hatta Ali muncul di hadapan 21 karateka muda dengan mengenakan seragam beladiri warna putih.
Kejuaraan Karate Forki Solo Penuhi Target Di jombang
Mengirimkan delapan karateka dan dapat delapan medali tentu hasil yang bagus. Apalagi kami bisa masuk di posisi lima besar.
Visi Misi Forki
Mengangkat harkat, martabat dan kehormatan bangsa di dunia internasional melalui prestasi olahraga, khususnya karate.
Rabu, 11 Januari 2017
UJIAN PENURUNAN KYU SABUK COKLAT INKAI
Sejumlah 112 Karateka sabuk Coklat INKAI mengikuti Ujian Penurunan Kyu untuk persiapan mengikuti Ujian DAN tahun 2017.
Sabtu, 07 Januari 2017
Visi Misi Forki
VISI dan MISI
VISI:
Mengangkat harkat, martabat dan kehormatan bangsa di dunia internasional melalui prestasi olahraga, khususnya karate.
MISI:
Mengkonsolidasikan dan mensinergikan organisasi FORKI (25 Perguruan dan 33 Pengprov) dan pemangkukepentingan (stakeholders) lainnya (organisasi pemerintah, swasta, institusi pendidikan, media, masyarakat luas dan pemegang kepentingan lainnya) untuk meningkatkan prestasi olahraga Indonesia pada tingkat nasional dan internasional.
STRATEGI UTAMA YANG PADU:
PILAR I: Konsolidasi dan sinergi organisasi melalui penataan dan penyehatan.
PILAR II: Melanjutkan pembinaan & kaderisasi s/d 7 lapis mulai usia 8 th s/d senior.
PILAR III: Meningkatkan kualitas dan kuantitas atlit, pelatih dan wasit melalui program pelatihan terpadu.
PILAR IV: Meningkatkan prestasi partisipasi & pencapaian target WKF, AKF, SEA GAMES dan ASIAN GAMES.
PILAR V: Mengembangkan kemitraan strategis dng semua pihak utk program pendanaan.
INTEGRASI VISI-MISI-STRATEGI - PROGRAM:
PILAR I:
- KONSOLIDASI DAN SINERGI ORGANISASI FORKI
- Penataan dan penyehatan 25 Perguruan dan 33 Pengprov agar dikelola secara profesional , akuntabel dan efisien.
PILAR II:
- MELANJUTKAN PROGRAM PEMBINAAN & KADERISASI
- Fokus pada kaderisasi s/d 7 lapis mulai usia 8 tahun s/d senior melalui kejurnas kelompok umur yang dilaksanakan setiap tahun.
PILAR III:
PENINGKATAN KUALITAS PELATIH DAN WASIT BERDASARKAN PROGRAM TERPADU:
- Menumbuhkembangkan pelatih secara kualitas dan kuantitas bagi 486 kabupaten dan kota.
- Meningkatkan kualitas wasit melalui program berstandar internasional (Misalnya: Program Pelatihan Tommy Morris, Ketua Dewan Wasit)
- Mematangkan jalur karir terpadu dan pembinaan masa depan sumber daya manusia FORKI: Atlit/Kohai ?Pelatih ?Wasit ?Pengurus
PILAR IV PENINGKATAN PRESTASI:
- Melanjutkan dan meningkatkan partisipasi aktif dan prestasi dalam kejuaraan WKF, AKF dan turnamen internasional lainnya.
- Meningkatkan pemanfaatan dukungan sport science dan teknologi secara sistematis
- Memperbaiki perolehan medali pada ASIAN GAMES dan menjadi juara umum pada SEA GAMES XXVI -2011. (Diawali evaluasi intensif terhadap program-program dan - penyelenggaraan pemusatan pelatihan dimana peranan PB/PP dikedepankan)
PILAR V:
- MENGEMBANGKAN KEMITRAAN STRATEGIS FORKI DENGAN PEMANGKU-KEPENTINGAN LAINNYA DALAM RANGKA PENGGALANGAN DANA
- KONSENSUS dan SINERGI segenap Stakeholders adalah sangat vital
Mari, bersatu bagi MERAH PUTIH, INDONESIA Jaya !
Kejuaraan Karate Forki Solo Penuh Target di Jombang
Solopos.com, SOLO — Juara umum memang tak berhasil diraih
Federasi Olahraga Karate-Do Indonesia (Forki) Kota Solo saat menurunkan
atletnya pada ajang Piala Gubernur Jawa Timur XI 2015. Meski demikian,
Forki Solo cukup puas karena para atletnya mampu memenuhi target dalam
pengumpulan medali.
Pada ajang yang berlangsung di Jombang, Jawa Timur, Jumat-Minggu
(16-18/10/2015) itu, Forki Solo turun dengan kekuatan delapan karateka.
Dari delapan atlet itu, Forki Solo mampu membawa pulang 8 medali, yang
terdiri dari lima emas dan 3 perunggu.
“Mengirimkan delapan karateka dan dapat delapan medali tentu hasil
yang bagus. Apalagi kami bisa masuk di posisi lima besar. Torehan ini
melebihi target yang kami canangkan sejak awal,” ujar Ketua Bidang
Pembinaan dan Prestasi (Binpres) Forki Solo, Surya Panca, kepada Espos,
Senin (19/10/2015).
Seluruh medali emas Forki Solo dalam ajang ini diperoleh dari nomor
pertarungan atau kumite. Medali emas masing-masing dipersembahkan oleh
Lutfi Dias yang turun di kelas under (-) 35kg, Rizal Eka di kelas -55
kg, Selfi Utami di kelas -55kg putri kelompok usia (KU) 22 tahun, Yanuar
di kelas -55 kg KU 22 tahun putra dan Afif di kelas -60 kg putra U-22
putra.
Sementara, 3 perunggu yang didapat Forki Solo merupakan sumbangan
Lutfi Dias saat tampil di kelas kata pemula putra, Valdi di kelas kata
kadet dan Makruf yang tampil di kelas kumite -75 kg U-22 putra.
Selain torehan ini, Forki Solo cukup puas menyusul predikat best of
the best yang diperoleh salah satu karatekanya, yakni Rizal Eka.
“Bisa memenangi best of the best jelas sesuatu yang membanggakan.
Apalagi pesertanya merupakan juara-juara di masing-masing kelas yang
dipertandingkan,” imbuh Panca.
Ajang Piala Gubernur Jatim ini digelar selama tiga hari dengan
diikuti ratusan peserta dari berbagai daerah. Tercatat sebanyak 800
karateka dari 58 kontingen se Tanah Air ikut serta dalam event ini.
Tampil sebagai juara dalam ajang ini tak lain adalah kontingen tuan
rumah, Institut Karate-Do Nasional (Inkanas) Jatim yang mengumpulkan 14
emas. (Imam Yuda Saputra/JIBI/Solopos)
Kamis, 05 Januari 2017
RANCANGAN GARIS BESAR PROGRAM PENGURUS FORKI CABANG SRAKARTA TAHUN ANGGARA 2017 – 2021
RANCANGAN GARIS BESAR
PROGRAM
PENGURUS FORKI CABANG
SRAKARTA TAHUN ANGGARA
2017 – 2021
I. PENDAHULUAN
FORKI dalam melaksanakan tugas
dan tanggung jawabnya wajib mengembangkan pembinaan Olahraga Karate di tanah
air sesuai diamanatkan dalam AD &
ART FORKI, oleh sebab ituisi utama FORKI yang harus diemban adalah:
1. Mengkoordinasikan
pembinaan serta mengembangkan kegiatan-kegiatan olahraga karate di Surakarta.
2. Membentuk
dan membina Manusia Indonesia melalui olahraga karatedalam rangkapeningkatan
Sumber Daya Manusia ( SDM) Indonesia.
3. Meningkatkan
mutu dan prestasi karate agar dapat berperan ditingkat Daerah, Nasional dan
internasional.
4. Membina
persatuan dan kesatuan khususnya sesama karate di Surakarta.
Keberhasilan menjalankan misi dan
tujuan tersebut haruslah didukung dengan pola terencana dan terarah,
sistematis, bertahap serta berkesinambungan. Tentunya hal ini haruslah ditempuh
dan dilaksanakan dengan satu kerjasama antara pengurus cabang, Pengurus
Perguruan dan Pengprov Jawa tengah agar terlaksana dengan baik.
Pada kurun aktu empat tahun masa
kepengurusan Pengcab FORKI Surakarta periode tahun 2017 s.d 2021, program utama
yang akan dikerjakan adalah:
1.
Menata organisasi Pencab FORKI Surakarta serta
Perguruan Karate anggota FORKI Cabang Surakarta agar berfungsi dengan baik. (skep, jml perguruan , jml anggota perguruan, jumlah atlet
berprestasi perguruan, dll)
2.
Meningkatkan Mutu Atlet, Pelatih dan Perwasitan.
3.
Menyiapkan strategi pembinaan dalam rangka
mempersiapkandiri untuk menghadapi event-event Dareah dan Nasional.
4.
Membina atlet – atlet Usia Dini.
II. MAKSUD DAN TUJUAN.
Maksud : Sebagai pedoman
Pengcab FORKI Surakarta dalam menjabarkan program kerja tahun 2017 – 2021.
Tujuan : Agar sasaran pembinaan olahraga karate
dapat dicapai dengan usaha terpadu dan terkondisi sehingga dapat mencapai hasil
yang optimal.
III. RUANG LINGKUP DAN
POKOK-POKOK PROGRAM KERJA.
Ruang lingkup rencana program
kerja ini adalah penjelasan dan penyusunan rangkaian kegiatanorganisasi,
pembinaan dan prestasi serta peningkatan kelembagaan dilingkungan Pengcab FORKI
Surakarta yang semuanya bermuara pada peningkatan pembinaan prestasi.
IV. POKOK – POKOK KEBIJAKAN UMUM
1. Meningkatkan Tehnik Pembinaan, meliputi:
1.1. Penciptaan
atlet-atlet karate yang siap pakai
dengan mutu tehnik yang baik dan mempunyai semangat juang karate berlandaskan
integritas dan sumpah karate.
1.2. Peningkatan
mutu Sumber Daya kepelatihan adalah peningkatan kualitas tehnik yang memadai
serta mempunyai kemampuan memimpin, melatih dan menyiapkan program latihan yang
sistimatis dan berkesinambungan.
1.3. Peningkatan
kualitas perwasitan sebagai bagian yang tidak terpisahkan dalam pembinaan
prestasi secara menyeluruh.
1.4. Penciptaan
pola latihan yang memadai, berkelanjutan serta mengembangkan tehnik-tehnik
karate yang handal dan memelihara disiplin untuk menyempurnakan mental dan
moral setiap atlet karate.
1.5. Mengupayakan
koordinasi antar perguruan karate untuk meningkatkan persatuan sesama perguruan
karate yang tujuannya dpat menciptakan rasa persaudaraan dlam olahraga karate.
1.6. Mengupayakan
kesejahteraan Pelatih, Atlet agar tanggung jawab masing-masing dapat terwujusd
secara maksimal.
1.7. Memantapkan
organisasi Cabang dengan melengkapi struktur yang jelas serta mutu pengelolaan
organisasi yang baik.
2. Meningkatkan Tehnik Operasional.
2.1. Melaksanakan
kejuaraan – kejuaraan yang sudah ada dan mengembangkan kejuaraan yang lain
dengan melibatkan instansi pemerintah, swasta serta organisasi-organisasi yang
peduli terhadap perkembangan karate di surakarta.
2.2. Membentuk
Wasit dan juri yang handal dengan mengikuti penataran tingkat daerah, Nasional dan Internasional.
2.3. Mengikuti
Penataran pelatih tingkat daerah atau
nasional untuk meningkatkan kualitas dalam rangka penyeragaman tehnik memimpin
dan melatih.
V. SASARAN PROGRAM.
Ketua I Bidang
Organisasi.
1.1. Menyelenggarakan
sistem organisasi, administrasi dan informasi agar pengurus mampu
mengkomunikasikan permasalahan dn perkembangan FORKI Surakarta.
1.2. Menata
organisasi keanggotaan FORKI dan memfungsikan Perguruan yang tidk berjalan
dengan baik.
1.3. Penyusunan
Struktur Organisasi FORKI yang dilengkapi dengan uraian tugas.
1.4. Mensosialisasikan AD & ART FORKI kepada perguruan karate
yang ada di Surakarta.
1.5. Melaksanakan
penataan organisasi FORKI dnan peningkatan serta penertiban keanggotaan.
1.6. Mengadaan
hubungan dengan lembaga-lembaga pemerintah, swasta dan organisasi lainnya dalam
rangka pegembangan olah raga karate.
1.7. Memfasilitasi
berdirinya perguruan baru yang baru terbentuk.
1.8. Mengadakan
penelitian terhadap perguruan-perguruan yang tidak ada aktifitas sesuai AD
& ART.
BIDANG PEMBINAAN PRESTASI
A. Pokok-pokok program Umum.
2.1. Latihan.
2.1.1. Merancang pola latihan dengan mengunakan sport
science.
2.1.2. Meningkatkan mutu pelatih
lewat pengiriman penataran tingkat daerah atau nasional minimal setahun sekali.
2.1.3. Mendatangkan Pelatih Daerah
atau nasional untuk Pelatcab dalam rangka menghadapi event daerah atau nasional
seperti PORPROV.
2.1.4. Menyiapkan piranti lunak
berupa petunjuk program latihan.
2.1.5. Menyiapkan Pelatcab untuk mengikuti
kegiatan – kegiatan di tingkat daerah atau nasional.
2.1.6. Mengirim Atlet pelatcab
karate ke kejuaraan tingat daerah atau nasional.
2.2. Pertandingan.
2.2.1. Menyiapkan
Peraturan pertandingan usia dini, Junior dan senior.
2.2.2.
Menyiapkan sistim Administrasi Pertandingan.
2.3. Perwasitan.
2.3.1. Menyebarkan
sistim perwasitan WKF ke semua Perguruan karate.
2.3.2. Menyelenggarakan
penataran dan atau mengikuti ujian perwasitan secara periodik.
2.3.3. Memimpin
pertandingan.
B. SASARAN UTAMA
1. Pembinaan Pelatcab dalam rangka persiapan PRAbPORPROV tahun 2017. Fdan PORPROV 2018.
2. Pebinaan Pelatcab dalam rangka Kejurda FORKI Provinsi Akhir bulan
Desember 2016.
Selain kegiatan-kegiatan
mengikuti event tersebut pola pembinaan prestasi akan juga ditunjang dengan
mengikuti kejuaraan-kejuaraan single event.
SEKRETARIS
1.
Membuat sistim pelaporan kegiatan yang baku
untuk setiap bidang, seksi atau koordinator.
2.
Mengkoordinasikan semua kegiatan bidang-bidang
untuk menjalankan kegitan setiap bidang.
3.
Mengkoordinasikan fungsi-fungsi kehumasan.
4.
Menyiapkan penyelenggaraan rapat Pencab Forki
Surakarta (bulanan/semesteran/tahunan) termasuk
menyiapkan muscab akhir kepengurusan.
BENDAHARA.
1. Meningkatkan
sistim adinistrasi dan informasi keuangan.
2. Menyusun
rencana anggaran dan belanja untuk kegiatan Pencab FORKI Surakarta.
3. Membuat
sistim laporan keuangan yang baku.
4. Membantu
bidang dana dalam pencarian dana untuk mendukung kegiatan FORKI.
PERLENGKAPAN SARANA DAN
PRASARANA.
1. Mempersiapkan
fasilitas pertandingan dan latihan.
2. Mengupayakan
adanya tempat latihan yang tetap.
DANA (Perencanaan dan anggaran)
1. Merencanaan
pengadaan dana untuk mendukung kegiatan Pengcab FORKI
2. Mengadakan
usaha pencarian dana agar dapat menyiapkan dana abadi.
KOMISI DISIPLIN DAN HUKUM.
Tugas Pokok :
1.
Melakukan
Sosialisasi pemahaman AD dan ART FORKI sehingga Pengurus Perguruan dan Anggota
karateka paham terhadap Aturan-aturan yang sudah ditetapkan oleh PB FORKI
2.
Membantu
mewujudkan suasana Organisasi tertib,
aman, dan damai.
3.
Mengawasi
pelaksanaan tata tertib anggota dan Pengurus perguruan karate berdasarkan AD
dan ART FORKI dan menyampaikan rekomendasi kepada Ketua Bidang Organisasi
tentang jenis dan sanksi yang diberikan atas pelanggaran.
Selain itu, UPT Komdis terdiri
dari tiga komisi yakni Komisi Informasi dan Komunikasi, Komisi Pencegahan dan
Komisi Penindakan.Sosialisasi ini merupakan suatu bagian dari program kerja Komdis yang merupakan tugas dari Komisi Pencegahan. Saat ini UPT yang dipimpin oleh Abdul Kadir Pattah MSi beranggotakan 13 orang yang terdiri dari masing-masing fakultas.
VI. LAIN – LAIN.
1. Pengcab
FORKI menindaklanjuti garisbesar program kerja ini lebih rinci dan operasional
sesuai dengan bidangnya.
2. Dalam
melaksanakan setiap program masing-masing bidang dan atau seksi agar bekerjasama
dan saling menunjang serta berkoordinasi dengan sebaik-baiknya.
VII. PENUTUP.
Demikian rancangan garis-garis
besar program kerja Pengcab FORKI Surakarta tahun 2017 – 2021. Rancangan ini
merupakan acuan bagi peserta MUSCAB dan masih bersifat sementara dan akan
disempurnakan sesuai dengan hasil kesepakatan atau persetujuan pada saat RAKER.
1.
Bendahara
SUSUNAN PENGURUS FORKI 2017-2021 CABANG SURAKARTA
SUSUNAN PENGURUS FORKI 2017-2021
CABANG SURAKARTA
I.
Pelindung
Walikota Surakarta
Ketua KONI Surakarta
II.
Pembina Dan Penasehat
Kepala Dinas Perhubungan Surakarta
Ir.Andis Syafrudin
Dr.Amir Junaidi.SH.MH
M.Zukhri.Sag
III.
Ketua Umum
DANREM 074 WARASTRATAMA Surakarta
IV.
Ketua I Bidang Organisasi
1. Bambang
Wiryawan.SE
V.
Ketua II Bidang Pembinaan Prestasi
1.
Ibnu Salimi.SPd
VI.
Sekretaris
1. I
Putu Dyatmika Narendra.SPd
VII.
Bendahara Sds
1. Narwanto
VIII. Seksi Latihan
Surya Panca Januardi
Agus Muzamil.SPd
Wasis Budiono
Nurdiansyah
IX.
Seksi Perwasitan
Jundi Pamungkas
Dwi Kusdadi
X.
Seksi Pertandingan
Fakhrur Sidi Gazalba
Berlian
XI. Sarana dan Prasarana
Ismu Rudikaryanto
Hana Prafita
Maryono
Kendra Noviar
Joko Mulyono
XII.
Komisi Disiplin dan Hukum
Hendra Suryawan.SH
XIII. Seksi Dana
dan Usaha
1.
Andi Irawan.SE
2.
Bernansyah.SE
3.
Wahyudi
Ketua MA Sandang Sabuk Hitam Karate
Ketua
MA M Hatta Ali muncul di hadapan 21 karateka muda dengan mengenakan
seragam beladiri warna putih. Dalam acara yang digelar di ruang Wirjono
Prodjodikoro Gedung MA itu, Hatta Ali mendapatkan sabuk hitam Dan 6 dari
Pengurus Besar Institute Karate Do Nasional (Inkanas).
“Hosh! Saya ucapkan terima kasih atas kehormatan yang diberikan kepada saya yang telah 36 tahun tidak mengenakan pakaian karate. Cukup lama sehingga memasang sabuknya pun saya takut berbeda,” kata Hatta Ali dalam sambutannya di Gedung MA Jakarta, Jumat (14/2).
Hatta mengaku sejak awal ikut latihan karate saat masih duduk di bangku SMP niatnya tidak baik yang tidak lain untuk berkelahi. “Terus terang awal masuk karate waktu itu saya dengan itikad tidak baik, karena saat itu masa remaja saya termasuk bengal, suka berantem, dimana-mana, dari SMP, SMA, sampai universitas masih suka berantem,” kata Hatta setelah menanggalkan Dan 2 usangnya itu.
Dia mengungkapkan berlatih karate niatnya untuk mengalahkan orang yang berbadan lebih besar darinya dan mampu bertahan ketika dikeroyok banyak orang. Namun, sepanjang mengikuti latihan karate, Hatta menyadari niatnya itu berubah.
“Saat mendapat sabuk hitam ini, saya justru menjadi penakut, ditantang orang di jalan saya menghindar. Inilah karate, bukan membuat kita semakin sombong, tetapi justru menurunkan keberanian kita terhadap hal-hal yang bersifat negatif,” papar pria yang pertama kali mendapatkan sabuk hitam pada tahun 1976 ini.
Beragam kejuaraan antar provinsi tingkat antar universitas dilakoni mantan mahasiswa Universitas Airlangga (Unair) ini. Ia pun dengan bangga menyatakan karateka sabuk hitam saat itu hanya dirinya di Unair. “Saya termasuk rajin berlatih, 300 mahasiswa Unair saat itu hanya saya satu-satunya yang mencapai sabuk hitam,” ujar Hatta.
Saat Hatta lulus kuliah pada tahun 1978, lalu memilih mengadu nasib ke Jakarta. Saat itulah Hatta mulai menanggalkan sabuk hitamnya hingga puluhan karateka tampil di hadapannya hari ini dan menyematkan sabuk hitam baru, Dan 6 di pinggang Hatta. “Sumpah karate yang kita dengungkan mudah-mudahan bisa kita pegang teguh dan bisa dilaksanakan,” tutup Hatta.
“Hosh! Saya ucapkan terima kasih atas kehormatan yang diberikan kepada saya yang telah 36 tahun tidak mengenakan pakaian karate. Cukup lama sehingga memasang sabuknya pun saya takut berbeda,” kata Hatta Ali dalam sambutannya di Gedung MA Jakarta, Jumat (14/2).
Hatta mengaku sejak awal ikut latihan karate saat masih duduk di bangku SMP niatnya tidak baik yang tidak lain untuk berkelahi. “Terus terang awal masuk karate waktu itu saya dengan itikad tidak baik, karena saat itu masa remaja saya termasuk bengal, suka berantem, dimana-mana, dari SMP, SMA, sampai universitas masih suka berantem,” kata Hatta setelah menanggalkan Dan 2 usangnya itu.
Dia mengungkapkan berlatih karate niatnya untuk mengalahkan orang yang berbadan lebih besar darinya dan mampu bertahan ketika dikeroyok banyak orang. Namun, sepanjang mengikuti latihan karate, Hatta menyadari niatnya itu berubah.
“Saat mendapat sabuk hitam ini, saya justru menjadi penakut, ditantang orang di jalan saya menghindar. Inilah karate, bukan membuat kita semakin sombong, tetapi justru menurunkan keberanian kita terhadap hal-hal yang bersifat negatif,” papar pria yang pertama kali mendapatkan sabuk hitam pada tahun 1976 ini.
Beragam kejuaraan antar provinsi tingkat antar universitas dilakoni mantan mahasiswa Universitas Airlangga (Unair) ini. Ia pun dengan bangga menyatakan karateka sabuk hitam saat itu hanya dirinya di Unair. “Saya termasuk rajin berlatih, 300 mahasiswa Unair saat itu hanya saya satu-satunya yang mencapai sabuk hitam,” ujar Hatta.
Saat Hatta lulus kuliah pada tahun 1978, lalu memilih mengadu nasib ke Jakarta. Saat itulah Hatta mulai menanggalkan sabuk hitamnya hingga puluhan karateka tampil di hadapannya hari ini dan menyematkan sabuk hitam baru, Dan 6 di pinggang Hatta. “Sumpah karate yang kita dengungkan mudah-mudahan bisa kita pegang teguh dan bisa dilaksanakan,” tutup Hatta.
Sumber : http://www.hukumonline.com/
Rabu, 04 Januari 2017
Forki Solo Genggam Tujuh Emas Kejurprov Karate Jateng 2016
Foto: suaramerdeka.com / Setyo Wiyono
suaramerdeka.com -
Tujuh medali emas, dua perak dan sembilan perunggu digenggam para
karateka Solo dalam Kejurprov Karate Jateng 2016 di GOR Patriot
Watugong, Semarang, Kamis-Sabtu (29-31/12). Raihan tersebut membawa tim
Federasi Olahraga Karatedo Indonesia (Forki) Kota Bengawan menempati
peringkat tiga pengumpul medali terbanyak pada ajang tutup tahun 2016
itu.
“Meski hanya berada di peringkat ketiga, tetapi kami hanya kalah
perolehan medali perak dari peringkat kedua Forki Jepara, serta terpaut
sekeping medali emas dari koleksi juara umum Kota Semarang,’’ kata Ketua
II (Bidang Pembinaan Prestasi) Pengkot Forki Solo, Ibnu Salimi, Minggu
(1/1).
Tim tuan rumah Kota Semarang menjadi juara umum dengan raihan delapan
medali emas, enam perak dan enam perunggu. Kontingen tersebut
menurunkan sekitar 50 atlet. Adapun Forki Jepara yang menurunkan lebih
kurang 40 atlet, mengemas tujuh emas, tujuh perak dan sembilan perunggu.
“Tim kami lebih kecil, hanya menurunkan 23 atlet, tapi mampu
menghasilkan tujuh emas. Artinya, kekuatan atlet-atlet kami juga mampu
menyaingi Jepara dan Semarang,” tandas Salimi.
Pelatih Pengkot Forki Solo, Surya Panca menyebut prestasi anak-anak
asuhnya cukup memuaskan. Menurutnya, enam emas timnya diraih dari arena
pertarungan atau kumite, sedangkan sekeping lainnya dari kategori kata.
Medali emas kumite digenggam Nandana Putra dari kelas -30 kg usia
dini putra, Alvito (-63 kga kadet putra), Rizal Eka (-70 kg kadet
putra). Selanjutnya, Getta Syafada (-70 kg kadet putra), Ngalim Amriyadi
(-65 kg senior putra) dan Arif Akbar (-60 kg senior putra). “Medali
emas kata beregu prapemula putri direbut trio Vena, Frida dan Arin,”
ungkap Panca.
Dia mengambahkan, tak seluruh karateka terbaik Solo bertarung di
Semarang. Jika jumlah kekuatan kontingen Kota Bengawan lebih banyak,
maka bisa jadi Kota Bengawan merebut gelar juara umum.
(Setyo Wiyono / CN26)