ISTILAH – ISTILAH DALAM KARATE
Karate
merupakan salah satu cabang olahraga bela diri yang berasal dari Jepang hingga
menggunakan bahasa Jepang sebagai bahasa pengantarnya. Karate berasal dari
kanji 「空手」yang tersusun dari kanji「空」yang artinya
"kosong" dan kanji「手」yang artinya "tangan".
Bahasa Jepang selalu digunakan dalam setiap aktifitas olahraga tangan kosong
ini, mulai dari aba-aba, nama gerakan, hitungan, nama panggilan, hingga sebutan
untuk benda-benda yang digunakan.
Kali ini kita akan membahas beberapa istilah bahasa Jepang yang biasa digunakan dalam dunia Karate. Agar lebih mudah dipahami, kita akan kelompokkan istilah tersebut dalam masing-masing kategorinya, sebagai berikut :
Menghormat
Seperti halnya kebudayaan masyarakat
Jepang yang akrab dengan sapaan dan penghormatan, para penampil karate yang
akan bertanding biasanya akan saling membungkukkan badan berhadapan sambil
mengucap 'Oshi', atau sering juga dibaca dengan 'Oss'. Kata ini berasal dari
singkatan 'Oshi Shinobu' yang artinya tidak pernah menyerah. Kata ‘Oshi’ juga
berasal dari ungkapan 'Osu No Seishin' yang memiliki arti ketekunan dalam
tekanan. Dalam pertandingan karate, kata ini biasanya diucapkan sekedar untuk
menjawab ‘ya’ atau ‘paham’ dari instruksi yang diberikan.
Beberapa istilah penghormatan dalam karate, diantaranya adalah :
• Mokuso : aba-aba untuk menutup mata dan memulai meditasi.
• Mokuso yame : aba-aba untuk membuka mata setelah setelah meditasi.
• Shomen ni rei : Menghormat ke depan (pada pertandingan, aba-aba ini digunakan untuk menghormat ke arbiter pertandingan, pemimpin perguruan, dan senior-senior yang duduk di depan).
• Shihan ni rei : Menghormat kepada Shihan.
• Sensei ni rei / Senpai ni rei : Menghormat kepada pembina.
• Otagai ni rei : Menghormat ke lawan (orang lain)
Beberapa istilah penghormatan dalam karate, diantaranya adalah :
• Mokuso : aba-aba untuk menutup mata dan memulai meditasi.
• Mokuso yame : aba-aba untuk membuka mata setelah setelah meditasi.
• Shomen ni rei : Menghormat ke depan (pada pertandingan, aba-aba ini digunakan untuk menghormat ke arbiter pertandingan, pemimpin perguruan, dan senior-senior yang duduk di depan).
• Shihan ni rei : Menghormat kepada Shihan.
• Sensei ni rei / Senpai ni rei : Menghormat kepada pembina.
• Otagai ni rei : Menghormat ke lawan (orang lain)
Sapaan menurut Tingkatan
• Sosai : Presiden atau ketua umum
dalam struktur organisasi perguruan.
• Kancho : Kepala atau Director dalam struktur organisasi perguruan.
• Shihan : Master atau founder (orang tertinggi di perguruan)
• Sensei : Pembina perguruan (biasanya telah memiliki tingkatan DAN 3 keatas).
• Yudansha : Karateka dengan sabuk hitam.
• Senpai : Karateka dengan tingkatan lebih tinggi dari kita.
• Kohai : Karateka dengan tingkatan sama.
• Dohai : Karateka dengan tingkatan lebih rendah.
• Otagai : Warga lain (lawan bertanding).
• Kancho : Kepala atau Director dalam struktur organisasi perguruan.
• Shihan : Master atau founder (orang tertinggi di perguruan)
• Sensei : Pembina perguruan (biasanya telah memiliki tingkatan DAN 3 keatas).
• Yudansha : Karateka dengan sabuk hitam.
• Senpai : Karateka dengan tingkatan lebih tinggi dari kita.
• Kohai : Karateka dengan tingkatan sama.
• Dohai : Karateka dengan tingkatan lebih rendah.
• Otagai : Warga lain (lawan bertanding).
Arena Berlatih dan Seragam
• Dojo : Tempat berlangsungnya
latihan (berupa tempat khusus yang hanya digunakan untuk latihan)
• Gi / Dogi / Karate-gi : Baju karateka
• Obi : Sabuk karate
• KYU : Tingkatan sabuk dasar (berwarna), mulai KYU 10 hingga KYU 1
• DAN : Tingkatan sabuk senior (hitam), mulai DAN 1 hingga DAN 10
• Gi / Dogi / Karate-gi : Baju karateka
• Obi : Sabuk karate
• KYU : Tingkatan sabuk dasar (berwarna), mulai KYU 10 hingga KYU 1
• DAN : Tingkatan sabuk senior (hitam), mulai DAN 1 hingga DAN 10
Istilah Pertandingan
• Kumite : Perkelahian
• Ippon Kumite : Perkelahian 1 langkah (2 orang bertanding, penyerang menyerang sekali. Pihak yang diserang menangkis, lalu membalas serangan).
• Sanbon Kumite : Perkelahian 3 langkah (hampir sama dengan ippon kumite, hanya saja serangan balasan baru boleh dilakukan setelah 3 kali pukulan dilancarkan oleh penyerang).
• Jiyo Kumite : Perkelahian bebas 1 lawan 1 secara terhormat.
• Ippon Kumite : Perkelahian 1 langkah (2 orang bertanding, penyerang menyerang sekali. Pihak yang diserang menangkis, lalu membalas serangan).
• Sanbon Kumite : Perkelahian 3 langkah (hampir sama dengan ippon kumite, hanya saja serangan balasan baru boleh dilakukan setelah 3 kali pukulan dilancarkan oleh penyerang).
• Jiyo Kumite : Perkelahian bebas 1 lawan 1 secara terhormat.
GERAKAN – GERAKAN DALAM KARATE
OSH…….!!!
Karate (空 手 道) adalah seni bela diri yang berasal dari Jepang. Seni bela diri karate dibawa masuk ke Jepang lewat Okinawa. Seni bela diri ini pertama kali disebut “Tote” yang berarti seperti “Tangan China”. Waktu karate masuk ke Jepang, nasionalisme Jepang pada saat itu sedang tinggi-tingginya, sehingga Sensei Gichin Funakoshi mengubah kanji Okinawa (Tote: Tangan China) dalam kanji Jepang menjadi ‘karate’ (Tangan Kosong) agar lebih mudah diterima oleh masyarakat Jepang. Karate terdiri dari atas dua kanji. Yang pertama adalah ‘Kara’ 空 dan berarti ‘kosong’. Dan yang kedua, ‘te’ 手, berarti ‘tangan’. Yang dua kanji bersama artinya “tangan kosong” 空手 (pinyin: kongshou).
Menurut Zen-Nippon Karatedo Renmei/Japan Karatedo Federation (JKF) dan World Karatedo Federation (WKF), yang dianggap sebagai gaya karate yang utama yaitu:
1. Shotokan
2. Goju-Ryu
3. Shito-Ryu
4. Wado-Ryu
Keempat aliran tersebut diakui sebagai gaya Karate yang utama karena turut serta dalam pembentukan JKF dan WKF.
Namun gaya karate yang terkemuka di dunia bukan hanya empat gaya di atas itu saja. Beberapa aliran besar seperti Kyokushin , Shorin-ryu dan Uechi-ryu tersebar luas ke berbagai negara di dunia dan dikenal sebagai aliran Karate yang termasyhur, walaupun tidak termasuk dalam “4 besar WKF”.
Di negara Jepang, organisasi yang mewadahi olahraga Karate seluruh Jepang adalah JKF. Adapun organisasi yang mewadahi Karate seluruh dunia adalah WKF (dulu dikenal dengan nama WUKO – World Union of Karatedo Organizations). Ada pula ITKF (International Traditional Karate Federation) yang mewadahi karate tradisional. Adapun fungsi dari JKF dan WKF adalah terutama untuk meneguhkan Karate yang bersifat “tanpa kontak langsung”, berbeda dengan aliran Kyokushin atau Daidojuku yang “kontak langsung”.
Latihan dasar karate terbagi tiga seperti berikut:
1. Kihon, yaitu latihan teknik-teknik dasar karate seperti teknik memukul, menendang dan menangkis. Gerakan-gerakan Kihon terdiri dari:
Karate (空 手 道) adalah seni bela diri yang berasal dari Jepang. Seni bela diri karate dibawa masuk ke Jepang lewat Okinawa. Seni bela diri ini pertama kali disebut “Tote” yang berarti seperti “Tangan China”. Waktu karate masuk ke Jepang, nasionalisme Jepang pada saat itu sedang tinggi-tingginya, sehingga Sensei Gichin Funakoshi mengubah kanji Okinawa (Tote: Tangan China) dalam kanji Jepang menjadi ‘karate’ (Tangan Kosong) agar lebih mudah diterima oleh masyarakat Jepang. Karate terdiri dari atas dua kanji. Yang pertama adalah ‘Kara’ 空 dan berarti ‘kosong’. Dan yang kedua, ‘te’ 手, berarti ‘tangan’. Yang dua kanji bersama artinya “tangan kosong” 空手 (pinyin: kongshou).
Menurut Zen-Nippon Karatedo Renmei/Japan Karatedo Federation (JKF) dan World Karatedo Federation (WKF), yang dianggap sebagai gaya karate yang utama yaitu:
1. Shotokan
2. Goju-Ryu
3. Shito-Ryu
4. Wado-Ryu
Keempat aliran tersebut diakui sebagai gaya Karate yang utama karena turut serta dalam pembentukan JKF dan WKF.
Namun gaya karate yang terkemuka di dunia bukan hanya empat gaya di atas itu saja. Beberapa aliran besar seperti Kyokushin , Shorin-ryu dan Uechi-ryu tersebar luas ke berbagai negara di dunia dan dikenal sebagai aliran Karate yang termasyhur, walaupun tidak termasuk dalam “4 besar WKF”.
Di negara Jepang, organisasi yang mewadahi olahraga Karate seluruh Jepang adalah JKF. Adapun organisasi yang mewadahi Karate seluruh dunia adalah WKF (dulu dikenal dengan nama WUKO – World Union of Karatedo Organizations). Ada pula ITKF (International Traditional Karate Federation) yang mewadahi karate tradisional. Adapun fungsi dari JKF dan WKF adalah terutama untuk meneguhkan Karate yang bersifat “tanpa kontak langsung”, berbeda dengan aliran Kyokushin atau Daidojuku yang “kontak langsung”.
Latihan dasar karate terbagi tiga seperti berikut:
1. Kihon, yaitu latihan teknik-teknik dasar karate seperti teknik memukul, menendang dan menangkis. Gerakan-gerakan Kihon terdiri dari:
Kuda-kuda
(dachi): adalah salah satu gerakan Dasar yang sangat penting,
karena Kuda-kuda merupakan tumpuan dari semua gerakan. Berikut ini adalah
macam-macam kuda-kuda yang di pelajari dalam Karate.
- Hachiji-Dachi : Kuda-kuda Dasar ( Kaki Dibuka selebar bahu )
- Zen-Kutsu-Dachi : Kuda-kuda berat depan
- Ko-Kutsu-Dachi : Kuda-kuda berat belakang
- Hangetsu-Dachi : Kuda-kuda berat tengah ( dalam Kata Hangetsu )
- Heisoku-Dachi : Kuda-kuda berat tengah tatapi kedua kaki rapat ( dalam Kata Unsu )
- Neko-Ashi-Dachi : Kuda-kuda berat belakang ( dalam Kata Unsu )
- Sanshin-Dachi : Kuda-kuda berat tengah
- Sochin-Dachi : Kuda-kuda berat tengah ( dalam Kata Sochin )
Pukulan (Zuki) adalah gerakan
yang tak kalah pentingnya dengan Kuda-kuda, karena pukulan sangat kita perlukan
untuk menyerang lawan selain Geri atau tendangan. Berikut ini macam-macam
pukulan ( Zuki ) dalam Karate.
- Oi-Zuki-Chudan : Pukulan ke arah Perut atau ulu hati
- Oi-Zuki-Jodan : Pukulan ke arah kepala
- Kisame-Zuki : Pukulan ke arah kepala tetapi kaki tidak melangkah
- Gyaku-Zuki : Pukulan ke arah perut tetapi kaki tidak melangkah
- Ura-Zuki : Pukulan yang bentuknya seperti Soto-Ude-Uke
- Morote-Zuki : Pukulan dan dorongan
- Agi-Zuki : Pukulan dengan tangan bagian dalam dan bentuknya seperti Agi-Uke
- Choku-Zuki : Pukulan kearah perut dengan Kuda-kudaHachiji-Dachi
- Kage-Zuki : Pukulan kesamping exs pada Kata Tekki Shodan
- Tate-Zuki : Pukulan yang bentuknya seperti Uchi-Ude-Uke
- Yama-Zuki : Pukulan menggunung / Pukulan ganda dengan kedua tangan
- Morote-Hisame-Zuki : Pukulan dengan kedua tangan
- Tetsui-Uchi : Tangan palu
- Uraken-Uchi : Pukulan menyamping
- Haishu-Uchi : Tangan pedang
- Haito-Uchi : Tangan pedang
- Empi : Sikutan
- Shuto-Uchi : Tangan pedang
- Tate-Shuto : Tangan pedang
Tendangan (Geri): Dalam
menyerang lawan selain dengan Pukulan ( Zuki ) dalam Karate bisa juga dengan
mengunakan tendangan ( Geri ) dengan macam dan bentuk yang beragam sesuai
dengan kebutuhan dan situasi yang dihadapi. Pada umumnya Geri digunakan pada
pertarungan dengan jarak yang tidak terlalu rapat. Berikut ini adalah
macam-macam Geri dalam Karate.
- Mae-Geri: Tendangan ke arah Perut atau Kepala dengan arah ke depan
- Mawashi-Geri: Tendangan dengan Kaki bagian atas
- Yoko-Geri-Kekome: Tendangan dengan Kaki bagian samping ( di sodok )
- Yoko-Geri-Keange: Tendangan dengan Kaki bagian samping ( di snap )
- Usiro-Geri: Tendangan ke belakang
Tangkisan (Uke):Tidak seperti
tendangan atau pukulan, pada tangkisan posisi badan kita haruslah menyamping
atau segaris dengan kuda kuda. Hal ini dimaksudkan agar apabila pukulan atau
tendangan luput dari tangkisan kita tidak mengenai badan kita. Berikut ini
adalah istilah tangkisan dalam karate :
- Gedan Barai : Tangkisan bawah atau tangkisan Mae-Geri.
- Soto-Ude-Uke : Tangkisan tengah yang datangnya dari belakang telinga.
- Uchi-Ude-Uke : Tangkisan tengah yang datangnya dari bawah ketiak.
- Agi-Uke : Tangkisan atas
- Shuto-Uke : Tangkisan tangan pedang
- Juji-Uke : Tangkisan dengan kedua tangan disilang
- Morote-Uke :
Tangkisan yang bentuknya seperti Morote-Zuki
2.kumite
Kumite merupakan bagian dari latihan karate yang mengajarkan karateka untuk mempraktekkan tehnik menyerang, bertahan dan menyerang balik dengan sungguh-sungguh tetapi dengan keamanan tinggi. Kumite adalah bagian karate yang merupakan hal baru, pada saat Bapak Karate Gichin Funakoshi hidup, tidak ada latihan kumite, yang beliau ajarkan terbatas hanya Kihon dan KATA. macam-macamnya:
KIHON IPPON
KUMITE
(Pertarungan
Dasar Satu Langkah)
Metode ini dimulai dengan perintah “Yoi”
(siap), kedua pasangan menggerakkan kaki kanan, bergerak hingga membentuk sikap
Hachiji-Dachi (kaki tebuka, jarak antara tumit selebar bahu, ujung kaki
membentuk sudut 45º). Karateka yang menyerang pertama mengambil sikap
Gedan-barai langkah belakang (kanan atau kiri, sesuai instruksi) dan
memberitahukan kecepatan, tingkat dan tehnik serangan. Karateka yang bertahan
konsentrasi atau memikirkan tehnik tangkisan yang akan digunakan dan
memberitahukan kepada karateka penyerang dengan kata “Osh” Karateka Penyerang
harus memfokuskan serangan kepada target yang telah ditentukan dengan
semangat dan kontrol yang baik, menjamin bahwa tehnik telah dilakukan dengan
baik (sikap, pernafasan dan Kime). Karateka Bertahan harus memperlihatkan
semangat dan kontrol yang baik, menjamin pernafasan dan sikap telah dilakukan
dengan baik, dan harus Kime saat menangkis sebelum melakukan serangan
balik. Kedua pasangan harus kembali pada posisi semula dan menyatakan Zansin
(kesadaran penuh, kesiapan) hingga instruktur mengatakan “Yame” (stop) dan
“Enyoi” (istirahat). Ketika latihan dengan pasangan, kita bertanggung jawab
terhadap keselamatannya , kontrol yang baik harus selalu dilatih.
GO-HON KUMITE
(Pertarungan
Lima Langkah)
Metode ini dimulai seperti
Ippon Kumite, tetapi karateka penyerang melakukan serangan lima langkah kedepan
untuk mencapai wilayah sasaran/target, dan karateka bertahan melangkah mundur
dan menangkis lima kali, setelah tangkisan kelima karateka bertahan melakukan
serangan balik dengan Gyaku-zuki (berteriak “Kiai” ketika menyerang dengan
kecepatan dan tenaga). Go-hon Kumite selalu dilatih lamban dengan hitungan,
cepat dengan hitungan dan kemudian cepat dan penuh tenaga tanpa hitungan.
Ketika latihan cepat dan penuh tenaga, karateka penyerang tidak harus bergerak
kedepan dengan irama, tetapi dia harus merencanakan serangannya untuk dapat
merusak pertahanan karateka bertahan. Karateka Bertahan dilarang bergerak
mundur hingga serangan terjadi. Pada semua jenis Kumite, kedua pasangan
harus konsentrasi penuh dan latihan dengan serius, sebab jika kehilangan
konsentrasi akan menyebabkan kecelakaan.
SANBON KUMITE
(Pertarungan
Tiga Langkah)
Metode ini pada dasarnya
sama dengan Go-hon Kumite, tetapi hanya tiga serangan. Sanbon Kumite juga
dilatih mengunakan tiga tehnik serangan yang berbeda. Seperti Jodan, Chudan,
dan Mae-geri or Jodan, Chudan dan Kekomi, dll. Karateka Bertahan harus
melakukan tangkisan yang benar terhadap tehnik serangan yang digunakan dan
serangan balik setelah tiga tangkisan.
KEASHI IPPON
KUMITE
(Pertarungan
Dua Langkah)
Metode ini dimulai dengan
perintah “Yoi”. Kedua pasangan menggerakkan kaki kanan membentuk Hachiji-Dachi.
Karateka yang menyerang pertama mengambil sikap gedan-barai mundur (kanan atau
kiri sesuai dengan instruksi) dan memberitahukan kecepatan, tingkat dan tehnik
dalam menyerang. Karateka Bertahan konsentrasi atau memikirkan tehnik yang akan
digunakan dan memberitahukan karateka Penyerang dengan kata “Osh” Karateka
Penyerang menetapkan wilayah sasaran dengan tehnik yang benar, sementara
Karateka Bertahan melangkah mundur untuk menangkis dan diselesaikan dengan
sebuah serangan balik. Serangan harus difokuskan pada target sasaran dengan
semangat dan kontrol yang baik, menjamin bahwa melakukan tehnik dengan benar
(jarak, pernafasan, dan kime). Karateka Bertahan harus memperlihatkan semangat
dan konrol yang baik, menjamin pernafasan dan sikapnya benar dan harus Kime
dalam menangkis sebelum melangkah kedepan untuk melakukan serangan balik.
TUJUAN
Mengajarkan Karateka untuk
melatih tehnik pukulan, tendangan, serangan dan tangkisan dengan musuh,
sambil bergerak maju dan mundur dan membantu meningkatkan ketepatan waktu,
jarak dan kesadaran penuh. Keashi Ippon Kumite memperkenalkan karateka untuk
berpikir kapan dia melakukan pertahanan dan melakukan penyerangan.
JIYU IPPON
KUMITE
(Pertarungan
Semi Bebas)
Metode ini dimulai setelah
kedua pasangan memberikan hormat dan perintah “Yoi”. Karateka mengambil sikap
mundur gedan-barai dan memperagakan posisi gaya bebas (Jiyu Kamai). Dalam
posisi gaya bebas ini, karateka tidak boleh tegang, tetapi dalam pertahanan,
siap dan dapat merubah sikap, posisi badan bergerak, maju atau mundur dan dapat
mempertahankan diri mereka dari segala serangan dengan menggunakan lengan dan
kaki untuk melakukan tangkisan dan serangan. Jarak harus lebih pendek dari
sikap normal kedepan, dengan kaki belakang sedikit menekuk dan berat badan
bertumpu diantara kaki depan dan belakang menyebabkan badan maju dan mundur
jadi lebih mudah dan cepat, meluruskan kaki yang menekuk akan menambah
kecepatan dan jarak pergerakan badan.
Tangan harus selalu
diposisinya dimana akan melindungi atau menangkis serangan sambil
melakukan pukulan atau serangan kepada musuh. Karateka yang bertahan berkonsentrasi atau
memikirkan tehnik yang akan digunakan dan memberitahukannya dengan mengatakan
“Osh”. Serangan harus
difokuskan pada target sasaran dengan semangat dan control yang baik, memastikan
bahwa tehnik telah dilakukan dengan benar (Sikap, pernafasan, dan kime). Karateka yang bertahan harus memperlihatkan semangat dan kontrol
yang tinggi saat melakukan tangkisan, memastikan pernafasan dan sikap saat
menangkis dilakukan dengan benar dan harus kime sebelum melakukan serangan
balik.
TUJUAN
Memperkenalkan karateka
dengan keadaan pertarungan yang lebih realistis, pergerakan badan yang lebih
(Tai-sabaki). Memperkirakan Ma-ai (jarak), menggunakan tekukan kaki untuk
memudahkan badan melakukan gerakan maju atau mundur dengan jarak yang lebih
jauh, ketepatan waktu, dan Zanshin (penuh kesadaran dan control yang
menyeluruh).
OKURI JIYU
IPPON KUMITE
(Pertarungan
Semi Bebas Dua Langkah)
Metode ini sama dengan
Jiyu Ippon, masing-masing karateka memulai dengan Kamai dan karateka pertama
memberitahukan target sasaran atau tehnik yang akan digunakan. Karateka kedua
memfokuskan pikiran tangkisan dan menyerang balik dengan menjawab “Osh”.
Setelah karateka Bertahan melakukan tangkisan dan serangan balik, Karatek
Penyerang melakukan serangan kedua tanpa memberitahukan target sasaran dan
tehnik yang dia gunakan. Karateka penyerang harus memilih target sasaran dan
tehnik yang sesuai dengan kesempatan terbaik dan mengarahkan Karateka
Bertahan kedalam posisi yang sangat tidak menguntungkan, membuat pertahanan
menjadi sulit dilakukan. Karateka Bertahan melakukan tangkisan yang tepat dan
serangan balik, menarik kembali setelah serangan balik untuk kamai dan
membangun kembali Zanshin (Kesadaran penuh). Karateka harus memperlihatkan
semangat dan kontrol yang baik, memastikan pernafasan dan sikap dilakukan
dengan benar dan kime di setiap tehnik yang dilakukan.
TUJUAN
Okuri-Jiyu Ippon Kumite
adalah langkah pertama dalam pertarungan gaya bebas. Karateka dilatih untuk melihat
keuntungan, pembukaan sebuah serangan, bertahan dari serangan yang tidak
diharapkan, melihat posisi terbaik setelah bertahan untuk melakukan serangan
balik. Zanshin.
JIYU KUMITE
(Pertarungan
Gaya Bebas)
Pada dasarnya hanya dapat
dilakukan oleh karateka yang memiliki pengetahuan Kihon yang baik, Ma-ai
(jarak), ketepatan waktu, koordinasi, dan yang lebih penting kontrol yang baik.
Gaya Bebas hanya dilakukan dengan pengarahan yang ketat dan di dalam peraturan
dan pengawasan yang tegas. Wasit harus menjelaskan peraturan dan
perintah-perintah yang akan dia gunakan dalam memulai dan mengakhiri serangan,
dan akan menanyakan kepada kedua karateka apakah mereka mengerti. Wasit akan
menjelaskan bahwa tidak ada kontak fisik dan keduanya harus mendengar perintahnya
dan patuh. Karateka memberi hormat kepada wasit dan kepada karateka yang
menjadi lawannya dengan perintah Kamai. Ketika wasit memerintahkan Hajime
(mulai) kedua karateka bergerak untuk menemukan posisi terbaik untuk menyerang,
sambil melindungi diri dari serangan mendadak dari musuh. Semangat yang baik
harus diperlihatkan selama pertarungan, berteriak “KIAI” setiap melakukan
tehnik menyerang dan melakukan semua tehnik dengan benar, memberikan perhatian
kepada pernafasan, jarak, ketepatan waktu dan Kime.
TUJUAN
Untuk meningkatkan
kontrol, tehnik, ketepatan waktu, konsentrasi dan kesadaran penuh dibawah
tekanan pertarungan sesungguhnya. Sekarang dengan lebih banyak latihan, semua
tehnik akan menjadi gerakan refleks (motor responses). Dalam tehnik bertahan
atau menyerang akan terjadi tanpa harus kita pikirkan. Bangsa China dan Bangsa
Jepang menyebut pernyataan ini dengan “No Mind”
ISTILAH
– ISTILAH KUMITE
Jepang
|
Indonesia
|
Aiuchi
|
Ganti Pukulan
|
Jogai
|
Keluar dari garis luar lapangan pertandingan
|
Atoshi-Baraku
|
Peringatan 30 detik
|
Fukusin-Shugo
|
Pemanggilan wasit bersama-sama
|
Motono-Ichi
|
Kembali ke garis mulai
|
Tsu-Zu-Kete-Hajime
|
Lanjutkan serangan
|
Tori-Masen
|
Tidak ada nilai
|
3.kata
Kata
yang berarti bentuk resmi atau kembangan juga memiliki arti sebagai filsafat.
Kata memainkan peranan yang penting dalam latihan karate. Setiap kata memiliki
embusen (pola dan arah) dan bunkai (praktik) yang berbeda-beda tergantung dari
kata yang sedang dikerjakan. Kata dalam karate memiliki makna dan arti yang
berbeda. Bahkan kata juga menggambarkan sesuatu. Inilah kata sebagai filsafat.
Oleh sebab itulah kata
memiliki peranan yang penting sejak jaman dulu dan menjadi latihan inti dalam
karate. Gichin Funakoshi mengambil kata dari perguruan Shorei dan Shorin. Shotokan
memiliki 26 kata yang terus dilatih hingga kini. Ada yang populer ada pula yang
tidak. Masing-masing kata mempunyai tingkat kesulitan sendiri-sendiri. Karena
itu wajib bagi tiap praktisi Shotokan untuk mengulang berkali-kali bahkan
ratusan kali.
Kata
|
Arti
|
Nama
Asli
|
Heian
Shodan
|
Pikiran
yang damai (1)
|
Pinan
Nidan
|
Heian
Nidan
|
Pikiran
yang damai (2)
|
Pinan
Shodan
|
Heian
Sandan
|
Pikiran
yang damai (3)
|
Pinan
Sandan
|
Heian
Yondan
|
Pikiran
yang damai (4)
|
Pinan
Yondan
|
Heian
Godan
|
Pikiran
yang damai (5)
|
Pinan
Godan
|
Tekki
Shodan
|
Satria
yang kuat, kuda-kuda yang kuat (1)
|
Naihanchi
|
Tekki
Nidan
|
Satria
yang kuat, kuda-kuda yang kuat (2)
|
|
Tekki
Sandan
|
Satria
yang kuat, kuda-kuda yang kuat (3)
|
|
Bassai
Dai
|
Menembus
benteng (besar)
|
Passai
|
Kanku
Dai
|
Menatap
langit (besar)
|
Kushanku
|
Enpi
|
Burung
layang-layang terbang
|
Wanshu
|
Hangetsu
|
Bulan
separuh
|
Seishan
|
Jion
|
Nama
biksu Budha, pengampunan
|
Jion
|
Nijushiho
|
24
langkah
|
Niseishi
|
Sochin
|
Memberi
kedamaian bagi orang banyak
|
Sochin
|
Bassai
Sho
|
Menembus
benteng (kecil)
|
|
Kanku
Sho
|
Menatap
langit (kecil)
|
|
Jitte
|
Bertarung
seolah-olah dengan kekuatan 10 orang
|
Jitte
|
Chinte
|
Tangan
yang luar biasa
|
Chinte
|
Meikyo
|
Cermin
jiwa
|
Rohai
|
Jiin
|
Gema
Kuil, Dasar kuil
|
|
Gankaku
|
Bangau
diatas batu
|
Chinto
|
Wankan
|
Mahkota
raja
|
Wankan
|
Gojushiho
Sho
|
54
langkah (kecil)
|
|
Gojushiho
Dai
|
54
langkah (besar)
|
Useishi
|
Unsu
|
Tangan
seperti (menyibak) awan di angkasa
|
Hakko
|
Promo Spesial :
BalasHapus★ Bonus 100% Win Beruntun 8x, 9x, 10x (dapat di Klaim Setiap Hari)
★ Bonus 10% Deposit Pertama !
★ Bonus 5% Deposit Setiap Hari
★ Bonus Cashback Mingguan 5% s/d 10%
★ Bonus Referral 7% + 2%
★ Bonus Rollingan 0,5% + 0,7%
Tersedia Permainan Judi Online :
» Bola / Sportsbook
» Sabung Ayam
» Casino Live
» Slot online
» Togel Online
» Bola Tangkas
» Tembak Ikan
» Poker
» Domino
» Dan Masih Banyak Lainnya.
Pendaftaran Hubungi Kontak Resmi Kami Dibawah ini (Online 24 Jam Setiap Hari) :
» Nomor WhatsApp : 0812–2222–995
» ID Telegram : @bolavitacc
» ID Wechat : Bolavita
» ID Line : cs_bolavita
mantaf
BalasHapus